gambar : pinterest
Apa kabar semuanya? aku harap kalian masih dalam keadaan yang baik-baik saja,dan teruntuk yang belum baik-baik saja, tak apa-apa kamu butuh waktu untuk menenangkan dirimu. Setelah beberapa minggu aku tak menulis, karena begitu banyak hal yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya, hal-hal yang tak pernah aku sangka sebelumnya,akhrinya aku memutuskan untuk datang kembali disini untuk menceritakan semua keluhku.karena sebaik baiknya pendengar,pendengar yang terbaik adalah diri sendiri.untuk itu aku ingin menceritakan semua hal untuk kalian.
Semakin dewasa aku semakin sadar bahwa hidup ini ternyata sangat singkat.Tuhan bisa memanggil kita kapan pun Tuhan ingin kita untuk pulang,tentunya kita tak bisa mengelak hal tersebut.Setelah kepergiaan Ayahku,aku banyak belajar bahwa ternyata hidup ini begitu singkat. tidak peduli seberapa sering kamu olahraga,seberapa sering kamu mengonsumsi makanan yang sehat atau seberapa sering kamu menerapkan life style yang baik untuk diri kamu,jika Tuhan memanggilmu,kamu tak bisa menahan Tuhan agar tak menjemputmu,mungkin ini yang sering disebut orang sebagai takdir.
Lalu,apakah didunia ini masih ada yang abadi? menurutku masih ada yang bersifat abadi didunia ini,sebagai contohnya: setelah kepergiaan ayahku,aku sadar bahwa raga ayahku memang sudah tak ada didunia ini,ia telah pergi.Tapi setiap kenangan,memori,nasehat,dan pelajaran hidup yang ia berikan masih akan tetap aku gunakan dalam kehidupanku dan semua hal tersebut bersifat abadi menurutku. Setiap perpisahan aku yakin pasti ada pelajaran-pelajaran baru yang muncul seiring berjalannya waktu.aku percaya bahwa perpisahan bukannlah akhri dari segalanya,kita hanya berpindah tempat.
Aku sering mendengar ungkapan dari orang-orang bahwa jika kita mati,semua hal yang kita cari selama kita masih hidup tak akan kita bawa,yang bisa kita bawa adalah amal kebaikan dan keikhlasan yang kita buat selama kita masih hidup. Semua hal itu aku baru sadar ketika ayahku pergi untuk selama-lamanya. ternyata benar kita akan sadar bahwa semua hal tersebut memang benar jika kita sudah merasakannya.
Aku harap ada yang memberitahukan ini kepadaku ketika ayah saya masih hidup,bahwa mengejar semua hal duniawi secukupnya saja, sisanya luangkan waktu untuk dirimu sendiri dan orang-orang yang kamu sayangi. jangan sampai kamu terlena dengan semua hal duniawi sampai kamu lupa hal-hal berharga yang perlu kamu jaga.Kekayaan,penghargaan, pencapaian, dan semua hal yang bersifat duniawi, hal tersebut bersifat sementara,tetapi kebaikan yang kamu buat,nilai-nilai dalam hidup, dan pelajaran dalam hidup akan selalu dikenang oleh orang bahkan jika kamu telah tiada.
Masalah akan selalu ada dalam kehidupan manusia.kita tak bisa menyelesaikan masalah dalam hidup jika hati dan pikiran kita terbebani oleh hal-hal yang bersifat duniawi.Untuk itu take your time to heal.nikmati semua hal yang ada dalam hidupmu.karena menurutku, menjadi manusia tidak harus seperti apa yang ditampilkan dimedia sosial,menjadi manusia adalah merasakan semua hal dalam hidup,entah itu perasaan bahagia,sedih, kecewa, takut,cemas,dan intinya semua hal yang pernah kita lewati.itu inti dari menjadi manusia.
Terkadang aku binggung dengan orang-orang yang mempersulit hal-hal sepele.apakah mereka menemukan kebahagiaan atau kepuasaan jika mereka mempersulit hidup orang lain atau mereka tidak sadar bahwa hidup ini terlalu singkat? Sedikit terlambat aku menyadiri bahwa semua yang aku punya itu hanyalah titipan,yang akupun tak tahu kapan semua hal itu diambil dari hidupku. untuk itu aku selalu mengingatkan diriku untuk selalu berbagai,sedikit apapun air yang aku punya,akan selalu aku bagikan kepada orang yang lebih membutuhkan,kelak kita akan menemukan mata air bersama,karena sejatinya kita hanya punya kita yang akan tetap bertahan untuk melawan dunia kita sendiri.
Last but not least,manusia itu manusia tidak sempurna, you do not to be perfect because this is life not heaven. sama seperti tulisan ini tidak sempurna,tapi aku harap kalian menemukan sesuatu hal yang baru atau setidaknya kalian belajar dari tulisanku ini.
Thank to your self for saving you.
Terima kasih
Ella Marcela

Comments
Post a Comment